Sabtu (29/7) tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mengadakan sebuah pelatihan membuat jamu tradisional sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan bagi penghuni rusunawa UMSU.
PKM ini diketuai oleh Winarti, S.Pd.,M.Pd. beranggotakan Dr. Mhd. Isman, M.Hum. dan Mutia Febriyana, S.Pd.,M.Pd. berlokasi di aula rusunawa UMSU jalan Mukhtar Basri No. 3 Medan. Diundang sebagai pelatih adalah Rafikah Halijani Dewi yang sudah tujuh tahun berpengalaman di bidang perjamuan tradisional dari resep keluarga dan telah memiliki usaha jamu Roemah Jamu Kak Dewi di kawasan jalan Asia.
Latar belakang dimunculkan PKM ini karena melihat kondisi mahasiswa yang sering diserang berbagai penyakit seperti asam lambung, masuk angin, gampang capek karena banyaknya aktivitas yang ditempuh dan lupa makan. Dengan adanya jamu tradisional akan membuat mereka bisa meracik jamu sendiri agar tidak mudah sakit dan tidak bergantung pada obat kimia. Selain itu, Winarti, menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa jamu tradisional sudah mulai dilupakan oleh anak muda zaman sekarang karena dirasa pahit dan tidak terbiasa mengenal rempah-rempah. Untuk itu kegiatan ini diadakan agar mengembalikan kebudayaan Indonesia terhadap jamu.
PKM yang berlangsung sejak pagi hingga siang ini dihadiri oleh puluhan peserta, kepala rusunawa yaitu Nadrah Naimi, M.A., tim mahasiswa yang terlibat yaitu Vicki Maharani dan Desi Wulanda Sari, Zuliani sebagai ibu asrama, Feni sebagai pengurus administrasi rusunawa, dan tentunya tim PKM yaitu Winarti dan Mutia Febriyana.
Kepala rusunawa, Nadrah Naimi, mengucapkan terima kasih dan antusiasnya atas kegiatan ini dan memilih mahasiswi rusunawa sebagai sasaran dari kegiatan yang bermanfaat ini. Semoga mahasiswi dapat membuat jamu sendiri yang sebenarnya bahannya sangat mudah didapat dan bermanfaat bagi kesehatan keluarga serta masyarakat.
Pelatihan ini memperkenalkan bahan-bahan jamu yang alami satu-persatu, selain itu memasak secara langsung jamu tersebut di tempat agar cepat diingat oleh para peserta dan diaplikasikan di kemudian hari dan mereka mencicipi secara langsung jamu yang telah mereka buat yang tentunya telah dilatih oleh pemateri.
